Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi
telur, diperlukan teknik penanganan yang tepat, agar nilai gizi telur
tetap baik serta tidak berubah rasa, bau, warna, dan isinya.
Secara umum prinsip pengawetan
telur adalah untuk mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur
yang dapat merusak telur dan mencegah keluarnya air dari dalam telur.
Pengawwetan telur secara utuh
bersama dengan kulitnya (kerabang) dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain proses pendinginan; proses pembungkusan kering; proses
pelapisan dengan minyak; proses pencelupan dalam berbagai cairan.
Salah satu teknik pengawetan
telur yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan
menolahnya menjadi telur asin. Telur asin mudah dipraktekkan, tidak
memerlukan biaya yang mahal dan tidak memerlukan peralatan yang rumit,
dengan peralatan yang sederhana sudah dapat dilakukan.
Secara sederjhana telur asin
adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam. Ada
3 cara pembuatan telur asin yaitu :
- Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
- Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;
- Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan teh.
Bahan dan Alat Pembuatan Telur Asin :
Bahan-bahan yang diperlukan
dalam pembuatan telur asin antara lain Telur bebek yang bermutu baik 30
butir, Abu gosok atau bubuk batu bata merah 1 ½ liter, Garam dapur ½
kg, Larutan daun teh (bila perlu) 50 gram teh per 3 liter air serta Air
bersih secukupnya
Sedangkan alat – alat yang
diperlukan antara lain Ember plastik, Kuali tanah atau panci, Kompor
atau alat pemanas, Alat pengaduk dan Stoples atau lainya untuk tempat
penyimpan telur
Cara Pembuatan Telur Asin.
Tahap-tahap pembuatan telur asin antara lain :
- Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk);
- Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan;
- Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka;
- Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran bubuk bata merah dengan garam;
- Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta;
- Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira setebal 1~2 mm;
- Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka;
- Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh selama 8 hari (bila perlu).
Setelah proses ini berarti telur asin
telah jadi, untuk dikonsumsi telur asin ini harus direbus terlebih
dulu. Telur asin yang sudah direbus ini bisa dikonsumsi sendiri untuk
kebutuhan keluarga atau dijual sehingga dapat menambah pendapatan
keluarga para peternak itik atau petani (Penulis : A. Rivai, dari
Kalimantan Selatan. edit by admin. photo by Google)
Catatan : Telur yang diolah ini
merupakan telur itik Alabio salah satu itik unggulan nasional dan saat
ini sudah mampu mengolah 2.000 telur per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar